icon 30x30TRI BRATA KAMI POLISI INDONESIA 1. Berbakti kepada nusa dan bangsa dengan penuh ketakwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa. 2. Menjunjung tinggi kebenaran, keadilan dan kemanusiaan dalam menegakkan hukum negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945. 3. Senantiasa melindungi, mengayomi Dan melayani masyarakat dengan keikhlasan untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban.icon 30x30 CATUR PRASETYA Sebagai insan bhayangkara, kehormatan saya adalah berkorban demi masyarakat, bangsa dan negara, untuk : 1. Meniadakan segala bentuk gangguan keamanan. 2. Menjaga keselamatan jiwa raga, harta benda dan hak asasi manusia. 3. Menjamin kepastian berdasarkan hukum. 4. Memelihara perasaan tentram dan damai.icon 30x30
Powered By Blogger

Selasa, 10 Mei 2011

Bentrok Polisi dan Warga di Maros, 2 Tewas

Bentrok Polisi VS Warga Maros Dipicu Penertiban Aliran Sesat
Detik.com Makassar - Bentrokan antara polisi dari Polres Maros dan warga di Kab Maros, Sulawesi Selatan, menewaskan seorang polisi dan seorang warga. Bentrok ini rupanya dipicu dari tindakan penertiban terhadap kelompok yang diduga aliran sesat.

Menurut Kabid Humas Polda Sulselbar, AKBP Chevy Ahmad, bentrokan pada Senin (9/5/2011) siang, bermula saat anggota Polres Maros hendak mengamankan pengikut aliran yang diduga sesat, pimpinan Daeng Aha. Daeng Aha bersama beberapa pengikutnya menolak diamankan, dan langsung menyerang polisi dengan parang.

Daeng Aha langsung memarang Aiptu Abdurrahim hingga tewas di tempat. "Daeng Aha langsung dilumpuhkan karena membabi-buta menyerang aparat. Khawatir bisa menambah jumlah korban, dia terpaksa ditembak," ujar Chevy.

Dalam peristiwa ini, Aiptu Abdurrahim tewas ditebas parang Daeng Aha. Tiga polisi lain terluka yaitu Bripka Aswan Hadi ditusuk di perutnya dan dirawat di UGD RS Bhayangkara, sedangkan Briptu Nurdin dan Briptu Hamzah hanya mengalami luka ringan.

Sedangkan dari pihak warga, lanjut Chevy, ada korban luka tiga orang pengikut Daeng Aha yang tinggal di Desa Laiya, Kecamatan Camba, Kabupaten Maros. Mereka kini diamankan di Polres Maros. 

Dari data yang dihimpun, keributan antar polisi dengan warga bermula saat polisi mencegat Daeng Aha yang mengendarai motor tanpa menggunakan helm. Saat dicegat, Daeng Aha yang membawa parang, langsung menyerang polisi yang menahannya. Daeng Aha langsung menusuk Aiptu Abdurrahim. Daeng Aha pun berhasil dilumpuhkan dengan 8 tembakan.

Saat ini jenazah Aiptu Abdurrahim sudah diantar ke rumah duka di Maros. Sedangkan jenazah pelaku pemarangan polisi, Daeng Aha, disimpan di kamar mayat RS Bhayangkara Polda Sulselbar, Jl Mappaodang, Makassar.

"Dari laporan Kapolres Maros, situasi saat ini di TKP sudah kondusif, aparat kami masih berjaga-jaga dari beberapa kemungkinan yang akan terjadi," pungkas mantan Kapolres Takalar ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Widget