icon 30x30TRI BRATA KAMI POLISI INDONESIA 1. Berbakti kepada nusa dan bangsa dengan penuh ketakwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa. 2. Menjunjung tinggi kebenaran, keadilan dan kemanusiaan dalam menegakkan hukum negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945. 3. Senantiasa melindungi, mengayomi Dan melayani masyarakat dengan keikhlasan untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban.icon 30x30 CATUR PRASETYA Sebagai insan bhayangkara, kehormatan saya adalah berkorban demi masyarakat, bangsa dan negara, untuk : 1. Meniadakan segala bentuk gangguan keamanan. 2. Menjaga keselamatan jiwa raga, harta benda dan hak asasi manusia. 3. Menjamin kepastian berdasarkan hukum. 4. Memelihara perasaan tentram dan damai.icon 30x30
Powered By Blogger

Sabtu, 30 April 2011

Mengapa, Anak Muda Jadi Incaran Cuci Otak NII?

Menurut Pendiri NII Crisis Center, Ken Setiawan, umur 15-25 tahun merupakan usia produktif. NII membutuhkan kader yang masih enerjik untuk menjalankan aktivitas organisasi.

"Anak umur segitu masih di bawah naungan orang tua. Artinya masih diberi uang jajan sehingga bisa bayar infaq untuk NII. Gampang keluar rumah dan banyak punya teman sehingga bisa merekrut kader," ujarnya..

Ken yang mengaku pernah menjadi anggota NII mengatakan 60-70 persen anggota NII berasal dari keluarga dengan ekonomi baik. Menurutnya, anggapan bahwa orang yang gampang direkrut menjadi anggota NII adalah orang kesepian atau broken home, kurang tepat.

"Yang diincarkan pendidikan baik dan ekonomi baik, yang tertutup tapi berpretasi, dan gampang dipengaruhi, berpikir baik kepada teman-temannya," papar Ken.

Sebagaimana diberitakan, korban pencucian otak berjatuhan. Setelah Laela Febriani alias Lian, 15 mahasiswa di Malang, Jawa Timur, didoktrin untuk tidak percaya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Lian hilang pada Kamis (7/4/2011), setelah makan siang bersama teman-teman sekantor di kantin Kementerian Informasi dan Komunikasi. Usai makan siang Lian tidak kembali ke kantornya, Direktorat Bandar Udara, Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.

Kepada teman-temannya, Lian mengaku akan menemui seseorang di Jalan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sampai jam pulang kantor, ibu satu anak itu tidak pernah kembali ke kantornya.

Lian ditemukan Masjid Ata'awwun, Puncak, Bogor, Jawa Barat, pada hari Sabtu (9/4/2011). Kala itu, Lian bercadar, membawa dua buku tentang jihad dan mengaku bernama Maryam. Diduga, ia dicuci otaknya.

Belum bisa dipastikan siapa pencuci otak Lian. Diduga pelakunya dari anggota Negara Islam Indonesia. Seperti yang terjadi di Malang, sembilan dari 15 mahasiswa yang diduga dicuci otak adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Mereka didoktrin untuk tidak percaya NKRI.

Jumat, 29 April 2011

Briptu Eka: Penjahat Lihat Saya Malah Senyum

Wajah-wajah polisi wanita (Polwan) cantik kini kerap menghiasi layar kaca televisi. Mereka menginformasikan berbagai kemacetan lalulintas di Jakarta dan sekitarnya. Salah satunya adalah Brigadir Satu Eka Frestya. Gadis berparas cantik ini mulai terkenal sejak penampilannya Desember tahun lalu. Sosoknya menjadi buah bibir banyak orang.

Parasnya yang cantik membuat sebagian penonton lebih gandrung melihat wajahnya, ketimbang menyimak lokasi mana yang sedang dijepit macet parah.

Keayuan perempuan 23 tahun itu, membuat popularitasnya melesat. Namun, menurut dia, popularitas itu tidak lantas membuat dia jadi besar kepala. Briptu Eka dinobatkan menjadi salah satu duta Kepolisian RI dalam menjalankan misi mendekatkan korps kepolisian--yang sedang dilanda krisis citra--dengan masyarakat.

Saat Ini Briptu Eka Frestya bertugas di NTMC (Nasional Traffic Management Center) Mabes Polri, Jakarta.

Dia pun berbagi cerita mulai dari alasannya menjadi polisi, mimpinya menjadi model, hingga tipe pria idamannya. "Saya jadi polisi karena menyukai tantangan yang memacu adrenalin, menangkap kawanan penjahat," ujar wanita yang memiliki hobi bermain jet ski ini.

Bak gayung bersambut, keinginannya Eka untuk menjadi polisi didukung kedua orang tuanya. Sebelum bertugas di NTMC dirinya terlebih dahulu telah ditempatkan di berbagai kesatuan. Setelah dilantik tahun 2006 menjadi polisi, Eka memulai kariernya dengan bertugas di Direktorat Samapta Polda Metro Jaya. Kemudian ia dipindahtugaskan ke Polres Bandara untuk menangani masalah TKI yang berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.

Kariernya terus menanjak, sehingga Eka kembali dipindahkan ke Direktorat Objek Vital Bagian Pariwisata Polda Metro Jaya. Lalu, dia ditugaskan di bagian narkoba dan terakhir di Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.

Parasnya yang cantik kerap memberi manfaat baginya saat bertugas, khususnya saat menangkap bandar narkoba. Penjahat seakan terpana begitu melihat wajah ayunya. "Saya pernah tangkap bandar narkoba, tapi penjahatnya bukan ketakutan malah tersenyum-senyum terus," dia mengisahkan.

Peristiwa lain yang tidak kalah lucu, kata Eka, yakni saat dia memeriksa tersangka narkoba asal Iran. Kesulitan berkomunikasi karena tersangka tidak bisa berbahasa Inggris, membuat dia bingung. "Saya hanya tahu bahasa Iran hamkare atau kerjasama. Tapi tersangka cuma senyum-senyum memandang saya saat bilang 'you hamkare'," kata dia sambil tertawa ketika mengingat peristiwa tersebut.

Meski cantik, jangan salah sangka. Dia tak kurang tegasnya saat bertugas. "Kalau ada yang berani macam-macam, khususnya pria, awas saja. Lima langkah nanti saya tilang lho," katanya bercanda.

Semenjak menjadi presenter dia mengaku banyak menimba ilmu baru, khususnya di bidang penyiaran. Menurutnya, dia terpilih menjadi presenter di NTMC tidak terlepas dari kerja kerasnya selama ini. Untuk ini, dia sebelumnya menjalani proses seleksi yang cukup ketat.

"Dari puluhan Polwan yang diseleksi, hanya empat orang yang terpilih. Salah satunya saya," katanya dia dengan nada bangga.

Eka mengaku, saat bertugas di lapangan mengenakan seragam lengkap, kerap kali dia digoda para pria. "Mau dong diborgol Bu Polwan," ujarnya menirukan.

Canda itu tidak lantas membuat dia marah, selagi masih dalam batas-batas yang wajar. "Kalau cuma canda biasa ya tidak apa-apa. Paling saya hanya tersenyum. Tapi kalau sudah kurang ajar, saya borgol dan tilang ditempat," seloroh Eka.

Bagaimana dengan kekasihnya?
"Saya belum punya kekasih. Paling baru sebatas PDKT (pendekatan). Masih mencari yang terbaik, kalau mau bantu cariin boleh, kok. Dari kalangan wartawan juga boleh," kata Eka sambil tersenyum.

Eka mengaku tidak terlalu muluk-muluk soal kriteria pria idamannya. Yang terpenting, dia harus lelaki bertanggung jawab, setia, dan bisa mengerti profesinya sebagai polisi.

Soal cita-cita apa yang ingin dia capai ke depan, Eka mengaku ingin mencoba dunia modelling. Namun, itu semua dia tegaskan harus mendapat izin dari institusinya serta tidak mengganggu tugas-tugas pokok dia sebagai anggota Polri.
"Sekarang saya fokus dulu memberikan yang terbaik bagi Polri, khususnya NTMC," ujarnya mengakhiri perbincangan.

Delapan enam, Bu Polwan!

Wawancara Interaktif di Radio

Setelah sosialisasi secara interaktif dimana pelaksanaannya bekerjasama dengan Radio Kharisma yang membahas topik Menciptakan Kamtibcar Lantas di Wilayah Hukum Polsek Sungai kakap.
dan pada hari kamis tanggal 28 April 2011 Polsek Sungai Kakap kembali dipercaya untuk melaksanakan Wawancara Interaktif di Radio RRI Pro 2 FM , kali ini topik yang diangkat membahas evaluasi Kasus menonjol dan antisipasi Curat, Curanmor di Wilayah hukum Polresta Pontianak Khususnya Polsek Sungai Kakap.


Pada siaran ini Kapolsek Sungai Kakap selaku nara sumber memberikan penjelasan mengenai kasus curat Curas dan Curanmor yang terjadi di wilayah hukum Polsek Sungai Kakap, mulai dari Modus Operandi sampai dengan cara pelaku menjual hasil kejahatannya kepada penadah, serta langkah antisipasi POLRI khususnya Polsek Sungai Kakap dalam mencegah terjadinya tindak Kriminal mulai dari : memberikan himbauan berupa sosialisasi / penyuluhan, penempelan / pembagian brosur himbauan kepada masyarakat, pelaksanaan patroli yang dilaksanakan personil Polsek pada tempat dan jam rawan, serta pembinaan jaringan informasi yang sangat berperan dalam membantu POLRI untuk mengungkap pelaku kejahatan.
 
 

Foto : Siaran Interaktif di Radio RRI Pro 2 FM
 
 
Tidak lupa, Kapolsek Sungai Kakap berpesan kepada masyarakat untuk waspada terhadap pelaku kejahatan yang setiap waktu menunggu kelengahan kita dan kemudian melancarkan aksinya.

Dan untuk Pengguna / Pemilik Kendaraan bermotor apabila memarkir kendaraanya ditempat yang aman dan selalu menggunakan kunci ganda demi menjaga keamanan kendaraan dan kenyamanan pemilik apabila meninggalkan kendaraan di tempat parkir.

 
 Foto : Siaran Interaktif di Radio KHARISMA FM

Kamis, 28 April 2011

Waspada Pencucian Otak Mahasiswa Kalbar

Mewaspadai pencucian otak terhadap para mahasiswa di Kalbar yang dilakukan oleh organisasi Negara Islam Indonesia (NII), Polda Kalbar telah mengintruksikan kepada seluruh jajarannya untuk mengantisipasi dengan cara tindakan preventif hingga tindakan tegas (penangkapan).
Demikian dikatakan Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Mukson Munandar, Kamis (28/4).
Menurut Mukson Munandar, terkait maraknya pencucian otak terhadap mahasiswa di Indonesia saat ini, Polda sendiri sudah mengintruksikan kepada seluruh Polresta maupun Polres jajaran Polda Kalbar untuk mengantisipasi hal ini, karena pencucian otak terhadap mahasiswa yang dilakukan NII merupakan salah satu isu yang meresahkan masyarakat Indonesia.
“Untuk mengantisipasi hal ini pula, Polda Kalbar bekerjsa sama dengan semua pihak. Masyarakat Kalbar harus selalu waspada, yakni dalam arti kata tidak dalam rasa kepanikan,” katanya.
Selain itu Mukson juga menghimbau kepada seluruh mahasiswa untuk selalu waspada terhadap orang-orang yang tidak dikenal, dan jangan mau di doktrin untuk berjihad oleh seseorang. Karena sudah banyak terjadi di Jawa bahwa mahasiswa telah menjadi korban pencucian otak oleh NII bermodus pendalaman agama Islam. Namun ujung-ujungnya mahasiswa yang menjadi korban disuruh membawa uang dan menyerahkan uang tersebut kepada NII. Dan diharapkan mahasiswa Kalbar tidak mau didoktrin seperti ini, imbau Kabid Humas lagi.
Sementara itu Rektor Universitas Tanjungpura Pontianak Prof. H. Thamrin Usman saat dikofirmasi via teleponnya mengenai antisipasi pencucian otak terhadap mahasiswa yang dilakukan NII, dirinya sudah menugasi beberapa pihaknya untuk membuat surat kepada seluruh mahasiswa dan organisasi Islam di Untan guna mengantisipasi masukya NII di Untan.
“NII ini merupakan penipuan berkedok agama, jadi untuk mengantisipasi masuknya NII di Untan, kita juga menyebarkan intel-intel guna mengawasi kegiatan mahasiswa setiap harinya. Dan ini kita belum koordinasikan dengan Polda Kalbar karena masih antisipasi secara internal, selain itu juga belum ada hal-hal yang berbau NII di Untan,” ungkapnya.
Lebih jauh Rektor mengimbau kepada seluruh mahasiswa Untan untuk tidak berdiskudi mengenai agama kepada orang-orang yang tidak dikenal dan selalu berwaspada orang asing yang masuk ke kampus. “Dan jika ingin berdiskusi mengenai agama sebaiknya dengan orang yang dikenal dan benar-benar tepat untuk dijadikan teman diskusi,” himbau Rektor.
Sementara itu Zain Asykari Effendi merupakan mahasiswa Polnep semester 4 jurusan Tehknik Informatika mengatakan, untuk mengantisipasi pencucian otak yang dilakukan NII yakni dengan mewaspadai orang-orang asing yang masuk di lingkungan kampus serta menjauhkan diri jika diajak berjihad dan bergabung menjadi anggota NII.

Rabu, 27 April 2011

Razia Simpatik Di Wilkum Polsek Sungai Kakap

Guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berkendara dan tertib berlalu lintas, Dipimpin langsung oleh Kapolsek Sungai Kakap Jajaran Polsek Sungai Kakap melaksanakan kegiatan Razia Simpatik di Depan Mako Polsek.
Kegiatan razia simpatik ini adalah sebagai salah satu upaya untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas mengingat angka kecelakaan dengan korban material, luka, bahkan meninggal dunia cukup tinggi, dan salah satu penyebabnya yaitu kecelakaan lalu lintas.
Dan... untuk wilayah kecamatan sungai kakap, masih banyak pengendara kendaraan bermotor terutama pelajar SMP / SMA masih belum melengkapi diri dengan Surat Ijin Mengemudi, dan seringkali ditemukan warga masyarakat yg tidak menggunakan kelengkapan standar pengemudi ( HELM SNI, Kaca Spion).
Dalam kegiatan ini banyak ditemukan pelanggaran yang dilakukan pengendara kendaraan bermotor ( seperti Tersebut diatas ), dan mengingat ini razia simpatik maka untuk setiap pelanggaran diberikan peringatan keras untuk tidak mengulangi. serta bagi pengendara yang tidak membawa kelengkapan Surat Kendaraan Bermotor (SIM , STNK) untuk kendaraan yg bersangkutan sementara di amankan di Mapolsek Sungai kakap, dan dipersilahkan kepada pengendara untuk mengambil kelengkapan Surat Kendaraan Bermotor dan dengan membawa surat - surat tersebut maka kendaraan yang diamankan di Mapolsek dapat diambil oleh pemiliknya.
 






diharapkan kepada warga yang memiliki kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat, agar melengkapi diri dengan SIM dan STNK, serta menggunakan kelengkapan berkendara ( Motor : Helm SNI, Mobil : menggunakan Sabuk Pengaman) dan selalu tertib dalam berkendara, karena apabila kecelakaan telah terjadi pada diri kita maka penyesalan dikemudian hari tidak akan berguna.

Minggu, 24 April 2011

“Kelompok Palembang” Diringkus Jajaran Reskrim Polresta Pontianak

Polisi akhirnya meringkus empat kawanan perampok “Kelompok Palembang” yang beraksi di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Keempatnya diringkus dari kamar 641, Hotel Mercure Pontianak, menjelang dini hari kemarin.
Dari penangkapan itu polisi mengamankan uang tunai 37.500 Dolar Hongkong, 14.100 Yuan, satu unit laptop, 11 jam tangan, 47 perhiasan berbagai jenis, dan dua unit telepon selular. Polisi juga menyita dua lembar sertifikat, dua BPKB, satu brankas, satu unit sepeda motor KB 4268 BK, dan mobil Inova KB 1658 HL.
"Kelompok mereka ini terdiri dari sembilan orang. Tapi yang beroperasi di sini (Kota Pontianak) tiga orang. Mereka biasa beroperasi di kompleks rumah mewah yang lemah dalam pengamanan. Di Pontianak, tersangka sebelumnya melakukan aksi di kawasan Jalan Adisucipto dan Jalan Purnama," beber Kasat Reskrim Polresta, Kompol Puji Prayitno, SIk, siang tadi. 
Keempat perampok yang berhasil dibekuk, Lexi Junaidi, warga Kecamatan Lubuk Linggau Selatan, Palembang. Seorang lainnya
Markus (38) warga Kabupaten Banyu Asin, Palembang, dan Andy alias Ejoy warga Palembang, tinggal di Pal IX, Kecamatan Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Seorang kelompok ini, Zaki Putra Buana merupakan warga Bengkulu.
Keempat spesialis rampok ini lama diintai polisi. Aksi pertama mereka di kawasan perumahan mewah milik seorang pengusaha Kawasan Sungai Raya Dalam, Kota Pontianak. Saat beraksi mereka menggunakan mobil rental.
"Kami dapat informasi ciri-ciri tersangka dari rekaman CCTV di lokasi kejadian. Maka kita pun melacak keberadaannya serta sarana transportasi yang mereka pakai," kata Puji.
Dari informasi itu polisi memburu kawanan ini di sejumlah titik strategis. Info terakhir mobil yang digunakan dalam aksi mereka berada di Mega Mall Ayani Pontianak. Mobil tersebut ditinggal dengan kunci masih melekat.
"Tersangka ternyata sengaja meninggalkan kendaraan itu. Kemudian dia menghubungi pihak rental untuk mengambil kendaraan di lokasi tersebut. Dari pihak rental kita peroleh nomor ponselnya," jelas Puji.
Penelusuran pun sampai ke Hotel Mercure. Bagai aksi di film, polisi menyamar sebagai pelayan hotel mengantar makanan ke kamar tersangka untuk memastikan pelaku.
"Setelah dipastikan, kita lakukan penyergapan. Saat digeledah, dari kamar tersebut ditemukan barang bukti hasil kejahatannya. Keempatnya kini diamankan di Mapolresta," ungkap Puji.
Kepala Polresta Pontianak, Kombes Pol Muharrom Riyadi, menambahkan pemasangan CCTV sangat membantu pihak kepolisian mengungkap tindak kejahatan. Dari rekaman tersebut pelaku akan mudah diidentifikasi. Sehingga aparat akan lebih cepat melakukan pelacakan terhadapnya. Terbukti, kurun waktu sembilan jam pelaku berhasil diamankan.
"Melihat cara kerja mereka cukup profesional. Mereka terlihat cukup tenang sekali ketika beraksi dilihat dari rekaman di CCTV," kata Muharrom.

Senin, 18 April 2011

Ucapan Terima Kasih Kepada Warga Desa Punggur Besar

Pada Tanggal 12 April 2011, Kapolresta Pontianak Kota yang di Wakili Oleh Kapolsek Sungai Kakap, AKP M. Pangaribuan, SH, MH menyerahkan Piagam Penghargaan sebagai Ucapan terima kasih kepada masyarakat desa punggur yang diwakili oleh Kepala Desa Punggur Besar E. EFFENDI. AC atas peran aktif masyarakat yang telah menghibahkan sebidang tanah untuk lokasi Polsubsektor. dimana selama ini Polsubsektor punggur dibangun diatas tanah milik Desa Punggur Besar.

Penyerahan Piagam Ucapan Terimakasih dari Kapolresta
Ptk Kota yang di Wakili Oleh Kapolsek Sungai Kakap
Kepada Kepala Desa Punggur Besar



 Dalam pelaksanaan penyerahan Piagam tersebut Kapolsek berharap agar masyarakat dapat lebih berpartisipasi dalam membantu pihak Polri dalam hal menjaga situasi Kamtibmas agar selalu kondusif, mengingat wilayah Kecamatan sungai kakap yang cukup luas dibandingkan dengan Personil Polri yang bertugas di wilayah Kecamatan sungai kakap tentunya tidak mampu meng-cover setiap kejadian dalam waktu yang cepat. dengan adanya polsubsektor sebagai "perpanjangan tangan" Polsek Sungai Kakap di Desa Punggur tentunya akan lebih memaksimalkan tugas Polri di lapangan. namun peran aktif masyarakat sebagai Mitra Polri juga sangat diharapkan untuk membantu Polri dalam menjaga Kamtibmas.

Kegiatan Binredawan

Kegiatan Pembinaan Pemuda, Remaja, dan cendikiawan ( Binredawan ) kali ini di fokuskan kepada siswa - siswa SMA dan bekerjasama dengan BNK Kota Pontianak.
Untuk Lokasi Kegiatan dilaksanakan di Taman Rekadana desa Jeruju Besar, dengan Pemberi Materi dari Polsek Sungai Kakap Adalah AIPTU SUROJO selaku Kanit Binmas.


Adapun materi yang diberikan kepada para Siswa tentang bahaya penyalahgunaan Narkotika serta sosialisasi Undang-Undang Lalu lintas dan angkutan Jalan, dimana dari penyuluhan ini diharapkan agar para siswa tidak terjerumus dalam penggunaan narkotika dan psikotropika, serta memahami peraturan lalu lintas yang berlaku.

Kamis, 07 April 2011

Pembinaan Personil

Pada Tanggal 6 April 2011, Tim Binluh yang di Pimpin Oleh AKP Pujinoto yang menjabat Kasi Propam di Polresta Pontianak Kota melaksanakan Pembinaan dan Penyuluhan (Binluh) kepada personil Polsek Sungai Kakap.

Pelaksanaan Binluh tersebut dimaksudkan untuk menyegarkan dan mengingatkan kembali personil akan peraturan serta sanksi yang akan dikenakan apabila peraturan tersebut dilanggar.
setiap permasalahan yang sering kali dilakukan oleh Oknum Personil Polri memang beragam mulai dari pelanggaran disiplin dengan tidak masuk kerja / Mangkir ( Disersi ) sampai dengan melakukan suatu tindak pidana dan semua pelanggaran maupun tindak pidana yang dilakukan oknum tersebut akan ditindak lanjuti, mulai dari pemeriksaan oleh Provos sampai dengan sidang disiplin maupun Kode Etik serta akan divonis sesuai dengan berat atau ringannya pelanggaran yang dilakukan mulai dari ditempatkan ditempat khusus, penundaan kenaikan pangkat, tidak boleh mengikuti pendidikan, sampai dengan Pemecatan Tidak Dengan Hormat (PTDH).

Namun walaupun sanksi yang akan dikenakan pada setiap pelanggaran yang dilakukan sangatlah berat, masih ada saja oknum personil yang melakukan disersi serta pelanggaran lainnya. dan dengan alasan yang dikemukakan sangat beragam dan terkadang tidak masuk akal seperti "tidak ada kegiatan di kantor, lebih baik diluar masih ada pemasukan" namun pada saat awal bulan tanpa di komando langsung mengambil haknya / gaji.

Widget